Pendakian Gunung Semeru 3676 mpdl Desember 2018

Pendakian ke gunung Semeru akhirnya berjumlah 4 orang. Sebelumnya ada 6 orang, 2 orang berhalangan karena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Entah karena jadwal bentrok atau ada yang dilarang istrinya (canda deng hehe). Jadi kami adalah anggota 5 cm. Yang cowok lengkap tetapi tanpa 2 wanita. Nanti nyari aja ceweknya di gunung (haha).
Kiri ke kanan: Cikal, Sigid, Ozie, dan Prince. 

Kami berempat yaitu Sigide, Cikal, Ozi dan saya sendiri yang siap mendaki, siap secara mental maupun fisik (fisik insyaallah hhe). Leader kita yaitu Sigide sekaligus sebagai Koki, Cikal sebagai Humas , Ozi sebagai Fotografer dan Saya sendiri sebagai penyapu bersih yang berada paling belakang.

Perencanaan  pendakian Semeru ini sudah direncanakan tetapi tidak sepenuhnya terencana. Maklum, ke Semeru ini harus booking simaksi  secara online jauh hari, lalu bikin surat keterangan sehat satu hari sebelum pendakian di Malang, dan selanjutnya pesan kendaraan menuju Malang. Yang belum terencana adalah penetapan tanggal pendakian yang membuat kami tarik ulur, karena masing-masing dari kita punya jadwal sendiri. (Orang-orang sibuk). Alhamdulillah tanggal 12 Desember sampai 18 Desember kami tetapkan, walaupun ada sebagian teman yang mengorbankan waktu sibuknya untuk ikut bersama mendaki.

12 Desember 2018

Berhubung kereta yang langsung ke Malang telah habis. Kami memilih yang transit yaitu naik Kertajaya dan disambung naik Majapahit. Jeda yang lumayan lama membuat kami bisa jalan-jalan dulu di kota Bahari kota Tegal, Jawa Tengah.

13 Desember 2018

Sepanjang jalan di dalam kereta kami tertidur lelap, maklum perjalanan kereta di malam hari dimanfaatkan untuk istirahat. Pkl. 22.25 di Tegal dan sampai di Malang pkl. 10.05 pagi hari.

Alhamdulillah, bagian Humas (Bung Cikal) ada kenalan orang Malang, jadi kami bisa menginap dan makan gratis dan sekalian hari itu juga membuat surat keterangan sehat, lalu melengkapi perbekalan sebelum pendakian.


14 Desember 2018

Pasar Tumpang, (Base camp Jeep) 

Pkl. 08.00 pagi hari kami pamit dan pergi menuju Pasar Tumpang, Malang. Di sana memang tempat base camp Jeep yang hendak ke Bromo atau ke Semeru. Di sini kami bergabung dengan teman pendaki lainnya. Kenalan kami saat itu adalah Sapran dari Palembang bersama 5 Kawannya. Mereka sudah menginap dari hari sebelumnya di base camp tumpang, karena mereka tiba pada sore hari dan Jeep pun tidak ada. Kami datang ber empat jadi total kami bisa naik Jeep ber sepuluh. Satu Jeep dikenakan biaya Rp. 600rb, jadi masing-masing mengeluarkan hanya Rp. 60rb saja.

Saat itu juga ada yang bikin surat keterangan sehat di puskesmas terdekat jadi perjalanan agak lama. Tapi tidak apalah yang penting kami bisa sampai ke tujuan dengan selamat.

Perjalanan naik Jeep yang memuat 12 orang kami naik di bagian belakang sambil berdiri menikmati jalanan Pasar Tumpang menuju Ranu Pane. Kami menikmati pemandangan indah di perjalanan ini. Sang sopir berinisiatif menghentikan mobil Jeep di jalan yang memiliki view indah. Ternyata view indah ini adalah jalur Bromo. Sungguh indah pemandangannya, MasyaAllah.

Kami pun terkendala yaitu mobil Jeep yang kami tumpangi mogok. Owalah, jadi kami lanjutkan berswafoto di tempat mogok yang memperlihatkan daerah Bromo yang ada di kejauhan. Bromo nya sih tidak terlihat, kami hanya melihat punggungan bukit yang menghalangi keberadaan gunung Bromo yang tidak kalah indah.


Ranu Pane 

Pkl. 11.30 kami tiba di Ranu Pane. Ranu Pane merupakan tempat tinggal orang-orang Tengger yang masih bersaudara dengan orang Bali dalam hal keyakinan. Konon, Semeru adalah bapak dari gunung Agung di Bali. Orang tengger pun mereka merasa punya ikatan batin dengan orang Bali (pendapat saya hehe).

Selanjutnya, Kami makan siang dulu di rumah makan Ranu Pane. Harganya jelas terpampang di bilik rumah makan, jadi tidak usah takut kena getok harga atau kemahalan ya sob. Setelah itu kami mengurus berkas ke loket pendaftaran. Ada sedikit masalah dalam pengurusan pendaftaran ternyata Sob, kami lupa meng fotocopy KTP masing-masing anggota, untungnya di sini ada tempat fotocopy, sekitar 15 meter dari pendaftaran ke jasa fotocopy Sob, cukup jalan kaki santai saja. 1 fotocopy dihargai Rp. 1000 sahaja.

Selesai pendaftaran, kami diarahkan ke tempat briefing yang tidak jauh dari lokasi pendaftaran. Terletak di sebelah kiri loket pendaftaran dan agak turun ke bawah tempat briefingnya. Isi briefingnya yaitu tentang menjaga alam, hal terpenting tidak merusak alam, harus membawa perlengkapan yang lengkap seperti membawa kupluk, sarung tangan, buff dan sleeping bag (wajib). Cikal dan ozi berdua akhirnya membeli sleeping bag di toko oleh-oleh semeru seharga 135rb lho karena belum memiliki sleeping bag dari awal hhe lumayan sleeping bagnya sebagai oleh-oleh dari Semeru.

Danau Ranu Kumbolo
Danau Ranu dari Bukit Cinta

Perjalanan dari base camp Ranu Pane menuju Ranu Kumbolo menghabiskan waktu 5 jam. Danau yang indah terletak di antara gunung ini menjadi camp bagi para pendaki. Camp favorit para pendaki. Orang yang mendirikan tenda di sini paling banyak. Yaitu mereka yang hanya menikmati danau Ranu dan mereka yang hendak melanjutkan atau selesai mendaki dari Semeru. Berbeda sekali dengan camp di kalimati yang ngecamp hanya yang berniat untuk summit ke Semeru.

Kami mendirikan tenda yang pertama kalinya dalam pendakian Semeru. Kami membawa 2 tenda dan satu flysheet. Suhu di sini sekitar 14°Celsius jadi siapkan pakaian hangat agar tidak kedinginan. Badan akan hangat bila terkena sinar matahari. Jangan lama-lama terkena sinar matahari ya karena dapat membuat kulit kita terbakar. Hal ini terjadi kepada kami. Kulit muka merah, saat pulang kulit muka kami gosong dan mengelupas lho hhe.

Selesai mendirikan tenda, kami memasak mie rebus, sardines. Btw, Tidak usah takut kehabisan air minum di sini karena danau Ranu merupakan sumber air untuk minum atau pun untuk keperluan lainnya. Jangan langsung mencuci peralatan di danau ya karna akan mencemari danau itu sendiri. Sesuai dengan yang telah di sampaikan dalam briefing:  bila mencuci agar bawa botol dan mencuci di tanah lalu dikubur sisa-sisa makanannya.

Bagaimana dengan buang hajat di Ranu?  Tenang di Ranu ada warung dan kamar mandi untuk Buang air. Buang air cukup Rp. 5000 sahaja. Air kamar mandi ini berasal dari air danau Ranu.

Perut kenyang setelah makan, saatnya berswafoto yuhuuuu. Pemandangan yang sangat-sangat indah ini jangan sampai dilewatkan. Kami bersyukur karena saat sunset kami dapatkan viewnya, saat sunrise kami dapatkan juga. Pokoknya cuaca cerah walaupun bulan ini Desember yang identik dengan musim hujan. Saat malam hujan turun di Ranu, tetapi kami tidak terganggu dengan hujan ini karena tidak ada badai. Tidur pun sangat nyenyak setelah perjalanan yang sangat melelahkan menuju Danau Ranu ini.


15 Desember 2018

Perjalanan dari Danau Ranu Kumbolo ke Kalimati
Oro-oro ombo: bunga Verbena sedang kering

Kalimati adalah camp terakhir sebelum mendaki Semeru. Pihak pengelola meng asuransikan jiwa pendaki sampai di sini. Bila melebihi Kalimati yaitu Arco podo sampai puncak Semeru merupakan tanggung jawab masing-masing individu pendaki.

Perjalanan dari Ranu Kumbolo ke Kalimati menghabiskan waktu lebih kurang 3,5 jam menurut waktu kami. Walaupun perjalanan jalur ini lebih pendek dari perjalanan sebelumnya. Jalur ini sangat melelahkan karena naik turun bukit yang membuat lutut kaki mengeluh. Tapi jangan mengeluh ya, jalur ini disuguhi pemandangan yang indah pula. Kita akan melewati Oro-oro Ombo atau bunga berwarna ungu setelah melalui tanjakan cinta. Tiba di Cemoro Kandang yaitu banyak pohon cemara di sini kami membuat video yang seru di sini. Menyanyikan naik-naik ke puncak gunung.

Tiba di pos Jambangan, kami menikmati semangka di warung yang ada di sini sambil istirahat meredakan nyeri atau pun kelelahan.
Melanjutkan perjalanan ke Kalimati dari Jambangan sekitar 30 menit akan sampai.

Kalimati

Tiba di Kalimati kami bersegera mendirikan tenda. Kalimati merupakan camp kedua bagi kami setelah dari Ranu. Kami dirikan tenda karena langit seperti akan hujan. Pendaki yang telah selesai summit/muncak turun dan siap membongkar tenda sedangkan kami baru akan mendaki. Pendirian tenda para pendaki di sini lebih sedikit dari camp di Ranu Kumbolo. Mengapa? Di sini camp untuk summit ke Semeru. Jadi pendaki yang summit ke Semeru biasanya camp di Kalimati dan yang summit sangat sedikit.

Kami pun saat malam berjalan-jalan di sekitar camp Kali mati. Kami hitung jumlah tenda yang ada di sini hanya ada 10 tenda dari Shelter sampai camp terluar bandingkan saja dengan di Ranu yang jumlah tendanya lebih dari 20 an yang mendirikan tenda. Suasananya pun lebih sepi dibanding camp di Ranu.

Angin di kalimati ini sangat menakutkan suaranya. Entah bagaimana kami tidak biasa dengan suara angin di sini. Angin yang mengikis pasir puncak Mahameru membuat suara yang menakutkan memang. Tapi kami kan berempat jadi tidak masalah hhe.

Kami dari Ranu sampai ke Kalimati hanya membawa 1 botol air minum saja. Di kali mati ini ada sumber air yaitu Sumber Mani yang terletak ke arah kanan dari jalur Summit. Ouh iya, arahan dari briefing bahwa pengambilan air di sumber mani batasnya sampai jam 17.00 sore selebihnya air minum digunakan untuk hewan liar yang ada di sini seperti Panthera (kucing besar).
Sumber Mani di Pos Kalimati

Pukul 14.00 kami langsung mengambil air dari camp kalimati ke Sumber Mani. Jalur yang mengikuti kali kering yang agak horror jalurnya. Walaupun kami ber-3 ke sumber Mani tetapi tetap saja rasa takut itu pasti ada. Ketika sampai di lokasi terdapat dua pancuran kecil dari mata air,  satu pancuran yang sudah ditembok dan satunya lagi pancuran dari batang pohon. Kami isi jerigen dan botol-botol dengan air yang jernih ini sebelum pukul 17.00. Untuk pergi ke sumber Mani kami menghabiskan waktu 35 menit PP.

Pkl 19.00 kami tidur di tenda dengan cuaca hujan di puncak semeru dan bangun pkl. 23.00 untuk memasak persiapan summit. Kami memasak roti bakar dan menyeduh minuman penghangat badan.

16 Desember 2018

Summit Mahameru
Summit Mahameru kuy..  

Pkl. 12.00 kami berdoa di tempat kemah kalimati. Berdoa bersama untuk keselamatan. Kami membawa tas summit dengan isi jas hujan, snack roti bakar, dan air minum.

Kami memakai kaos rangkap dan jaket rangkap, sarung tangan, buff, kupluk dan jangan lupa headlamp dan baterai cadangan. Rute summit kami yaitu Kalimati-Arcopodo-Puncak.

Dari kalimati ke Arco podo 1,5 km dengan jalur menanjak tanpa bonus. Dengan ketinggian di Arco podo 2900 mpdl. Banyak tugu mengenang orang hilang atau wafat di Arco podo ini setelah selesai summit. Saat summit kami tidak melihat tugu-tugu tersebut. Tiba di batas vegetasi kami melewati pasir yang sekali melangkah maka setengah langkahnya turun. Kami melewati zona blank 75 di antara Arcopodo dan cemoro tunggal. Jalur tersebut hanya bisa dilalui satu orang karena jalur yang sangat sempit. Dengan hati-hati kami melangkah untuk sampai melewati zona blank 75.

Dalam perjalanan ke puncak terjadi drama perjalanan yang sangat melelahkan baik secara fisik maupun mental. Kami berempat beurutan dari paling depan sampai ke belakang yaitu Sigid, Cikal, Ozi dan saya sendiri.

Ozi, merangkak di pasir karena hampir tidak kuat menanjak dan selalu tertinggal di belakang. Selalu berteriak agar tidak ditinggalkan. Kami beri ozi tongkat satu-satunya dari batang tumbuhan agar bisa mengimbangi teman-teman yang lainnya saat pendakian.

Cikal mengalami kelaparan di jalur ini, maka kami berikan snack untuk pengganjal perutnya dan juga kopi hangat untuk menghilangkan dingin.

Sigid, tidak membawa tas summit, air ditinggalkan di batas vegetasi. Untung saja teman yang lain membawa air minum. Leader yang satu ini sangat motivator dari bawah sampai puncak.

Saya sendiri penyapu bersih, membawa tas summit dan perbekalan.

Kami berempat untuk sampai di puncak sekitar 5 jam dimulai dari pkl. 12.00 s/d 05.00 dengan jarak dari Arco podo ke puncak sekitar 800 meter dengan medan terjal.

Sungguh Tuhan memberikan kesempatan kepada kami untuk melihat keindahan ciptaan-Nya. Pendakian kami SUKSES adanya semua bisa kembali pulang dengan selamat dan membawa cerita yang berharga.

Selesai mendaki Mahameru kami turun ke Kalimati lalu bongkar tenda dan selanjutnya kami akan mendirikan tenda di Ranu Kumbolo dan esoknya pulang ke Ranu Pane lalu stasiun Malang.


Kekurangan Saat Mendaki Puncak Mahameru

- Tidak membawa tas summit masing-masing individu
- Tidak membawa tongkat/stick pendakian. Menjadikan kita kelelahan bahkan merangkak yang jauh lebih capek dibandingkan pakai tongkat.
- Sarung tangan tidak pakai sarung tangan khusus HP. Sehingga kami sulit sekali saat berswafoto karena suhu dingin di puncak yang sekitar 10° C
- Tidak bawa beras dan telor untuk makan. Sumber energi mie masih blm cukup, perlu nasi juga.


--------------
4 hari 3 malam pendakian Semeru

Itinerary perjalanan kami ke Semeru (4 Hari 3 Malam)

12 Desember 2018

16.00 Haurgeulis ke Tegal, Naik Kereta Kertajaya
18.25 Tegal
22.25 Tegal-Malang, kereta Majapahit

13 Desember 2018

10.05 Stasiun Malang
11.00 Jemput Teman ke Rumah di Malang
14.50 Membuat surat keterangan sehat di Puskesmas
15.00 Membeli perbekalan Pendakian di sekitar Malang

14 Desember 2018

08.00 Pamit dari rumah teman
08.20 Tiba di Pasar Tumpang
08.41 Di Base camp jeep/hardtop (pasar tumpang)
11.30 Ranu pane
13.00 Briefing di Pos Briefing Pendakian
14.00 Mulai Perjalanan ke Ranu Kumbolo
15.20 Pos 1
15.45 Pos 2
17.00 Pos 3
17.50 Pos 4
18.20 Danau Ranu Kumbolo (ngecamp I)

15 Desember 2018

09.20 start ke Kalimati
10.20 Tiba di Cemoro Kandang
12.00 Pos Jambangan
12.40 Tiba di Kalimati (ngecamp II)
14.00 Mengambil air di Sumber Mani
14.20 Tiba di Mata air Sumber Mani
14.35 Sampai di tenda
23.00 Masak untuk mulai Pendakian
00.00 Pendakian ke Puncak Mahameru

16 Desember 2018

05.00 Sampai di Puncak Mahameru
07.15 Turun dari Puncak
08.35 Sampai Kalimati
12.20 Meninggalkan Kali mati menuju Ranu Kumbolo
12.50 Tiba di Pos Jambangan
14.10 Tiba di Cemoro Kandang
14.45 Tiba di Ranu Kumbolo (ngecamp III)

17 Desember 2018

11.00 Packing dan berangkat ke Ranu Pane
11.15 Pos 4
11.45 Pos 3
12.20 Watu Rejeng
12.35 Pos 2
13.00 Pos 1
13.59 Base camp ranu pane
16.00 Naik hardtop/jeep ke Pasar Tumpang dan ke Stasiun Malang
18.00 Stasiun Malang (kehabisan tiket ke Surabaya)
18.30 Naik Grab Car ke Terminal Arjosari (8 km=26rb)
19.30 Naik Bis “Restu” Jurusan Terminal Purabaya, Surabaya
22.00 tiba di Purabaya, Surabaya
22.30 Naik Grab Car ke Stasiun Pasar Turi (15 km=50rb)

18 Desember 2018

06.00 Stasiun Pasar Turi-Poncol, Kereta Maharani
10.41 Stasiun Poncol, Semarang
13.15 Poncol – Haurgeulis, Tawang Jaya
18.09 Stasiun Haurgeulis.
19.00 Kostan Tidur istirahat zzzz


Biaya pendakian Semeru 3676 Mdpl

Simaksi : 300rb @75rb
Surat Sehat @15rb
Kereta PP:  @260+190= @450rb
Jeep : 600+700= 1,3jt @60+125=@185rb
Perbekalan 400rb @100rb
Lain-lain = @500rb
Total masing-masing @Rp. 1.350.000

klip singkat perjalanan ke Semeru lihat disini

Nih buat jajan

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Pendakian Gunung Semeru 3676 mpdl Desember 2018"

  1. Kereen..

    Rinjani lag, lanjut 7 summit indonesia

    BalasHapus
  2. terima kasih Sob. iya insyaallah

    BalasHapus
  3. Luar biasa keren sekali, menginspirasi. Saya naik gunung cuma sekali di tahun 2017.

    BalasHapus