Pada Bulan November akhir ini, saya ke Pemalang sekalian menengok mertua bersama anak dan istri. Beruntungnya polres di Pemalang ini dekat dengan rumah mertua, cukup 3 menit pakai motor pastinya sudah sampai. Berbeda nasib ketika saya beralamat di tanah kelahiranku Bandung bagian timur yang jaraknya cukup jauh atau harus menempuh kemacetan menuju Polres di Banjaran dekat Soreang yang berada di Bandung bagian selatan.
Ini merupakan pembuatan SIM C motor kedua kalinya, karena yang pertama sudah hangus di bulan Maret 2025. Dari peraturan polisi bahwa perpanjang bisa dilakukan minimal satu hari setelah masa habis atau hari +1, jika lewat dari itu maka harus membuat sim baru lagi. H+1 aja udah habis apalagi saya sudah H+ sekian sampai bulan November 2025 pastinya sudah terlewat banyak hehe.
Senin, 25 November 2025
Sebelum pergi ke Polres untuk pembuatan surat izin mengemudi motor atau SIM C, tentunya saya baca-baca dahulu untuk kesiapan tes komputer atau yang disebut e Avis untuk saat ini, untuk kisi-kisinya ada di youtube silakan cari saja pasti ada. Setelah belajar di youtube keesokan harinya baru pergi ke satpas atau polres pemalang. untuk ujian praktiknya sekarang berbeda dengan 10 tahun lalu yang masih angka 8 dan zigzag. Saat ini di pemalang ujian praktiknya satu jalur dari jalur lurus harus dengan kecepatan 30km/jam kemudian berputar ke kanan setelah itu berputar ke kiri, setelah itu belokan siku-siku ke sebelah kiri, lalu berhenti dan tengok kanan tengok kiri dan mendaratkan kaki kiri, setelah itu baru ke jalur 2 arah, silakan ambil pilih yang mana dan berhenti disitu.
Selasa, 26 November 2025
Suasana di polres Pemarang yang beralamat di jalan Ahmad Yani ini, tidak banyak antrian sepeda motor atau pun orang mengantre untuk membuat sim atau perpanjang, tidak seperti di Disdukcapil jalan pemuda yang mana antrean motor dimana-mana dan di kantornya pun penuh dengan orang-orang. Sedangkan di Polres Pemalang ternyata sangat lengang, saat melihat di lapangan ujian praktik saja suasananya sepi, alias tidak ada yang tes praktik baik motor maupun mobil.
Saya menuju ke dalam kantor dan bertanya kepada polisi yang ada di depan pintu.
"Pak, saya hendak membuat SIM C baru, di mana Pak, saya mengurusnya," saya bertanya.
"Ya, betul di sini, mas. Mas mau membuat SIM C ikut tes atau tidak?"
"Saya, ingin tes langsung, Pak" jawab saya.
Kemudian, Pak Polisi mengarahkan untuk ke ruang pendaftaran, di sana nanti diminta mengisi formulir identitas kita selanjutnya melakukan tes kesehatan di seberang jalan dengan membayar 75 ribu dites tensi dan tes mata/buta huruf, lalu dilanjutkan ke tes psikologi diseberang jalan juga dengan membayar 120 ribu dan mengisi pilihan ceklis dari pertanyaan-pertanyaan.
Setelah selesai, formulir, tes psikologi, tes kesehatan tersebut dikembalikan ke ruang pendaftaran, setelah itu, kita diberikan formulir kembali dan dibawa ke ruang foto, tanda tangan, cap 5 jari, lalu setelah itu ke ruangan tes tulis atau e-avis dengan memakai komputer. Pak Polisi yang bertugas di ujian tulis memberikan arahan untuk mengisi e avis. Untuk soal e avis ada 65 butir soal yang terdiri dari Persepsi bahaya 25 soal, tes wawasan 20 soal dan tes pengetahuan 20 soal. dan puji Tuhan, saya mengerjakan dengan durasi 17 menit dengan nilai 81 dari kriteria minimal 70. yang paling agak sulit itu di persepsi bahaya dari 25 soal salah sebanyak 8 soal. sedangkan yang lainnya tidak lebih dari 3 salahnya. setelah lulus kemudian diminta menuju ke lapangan untuk tes praktik.
Untuk praktik ini, saya berikan instruksi oleh pak polisi dan dipraktikkan juga oleh pak polisi, dan pak polisinya juga sangat lancar sekali saat mengendarai motor. saya diberikan 2 kali mencoba. Saya memakai motor matic dari Polres, dari Pak Polisi juga tidak masalah bila ingin motor sendiri, berhubung saya juga pakai motor pinjam jadi saya minta pakai motor pak polisi saja. satu percobaan saat putaran ke kanan kaki saya menyentuk aspal, lalu ditikugan ke kiri lancar tidak menjatuhkan tiang, lalu di jalan siku-siku malah menjatuhkan tiang wew. kemudian percobaan kedua, sudah bisa mengendalikan antara rem dan gas sehingga tidak terjatuh kaki ke aspal, tapi sayang saat tikungan /putaran ke kiri menyentuh tiang dan menjatuhkannya haha..
Lalu, Pak Polisi meminta saya untuk kembali lagi di hari Selasa depan untuk ujian praktik kembali. karena hari Selasa saya sudah tidak di Pemalang lagi, maka saya memohon untuk bisa ikut praktik di pekan ini, maka Pak Polisi bisa di hari Jumat katanya, saya sanggupi dan saya senang karena Pak Polisi bisa dinego hehe. Pak Polisi memberikan kertas tes psikologi untuk diserahkan kembali ke bagian psikologi di seberang jalan dan uang yang dibayarkan akan dikembalikan sebesar 120 ribu.
Jum'at, 28 November 2025
Tiba hari Jum'at, antara takut gagal atau takdir, pagi jam 8 saya menuju polres kembali, dan bertemu dengan asisten polisi yang biasa menyusun tiang-tiang untuk ujian praktik.
"Mas saya mau ujian praktik motor, ada Pak Polisi kemarin tidak, Mas?" tanya saya.
"Mas yang tes hari Selasa ya, nanti lagi hari Selasa ke sini" jawab asisten polisi tersebut.
"Maaf, Mas, saya sudah janjian untuk tes hari Jum'at ini" saya tegaskan.
"Baik kalau begitu, biasanya kawan saya nanti jam sepuluhan ada di sini. kalau mau menunggu nanti datang saja ke sini jam 10an" saran asisten Polisi..
Kemudian saya mengiyakan dan jam 10 saya datang, asisten polisi tersebut meminta maaf karena kawannya belum datang, katanya masih operasi di Pekalongan. Beliau menyarankan besok hari Sabtu saja, nanti kawannya ada jam 10 sampai 11an. Dengan hati pasrah ya, saya menyetujuinya dan siap menunggu besok.
Sabtu, 29 November 2025
sebelum ke Polres di pagi hari, saya berlatih dahulu belok kanan-belok kiri di halaman rumah, agar punya feeling saat dites praktik. Untuk bisa sukses ujian praktik yaitu harus bisa mengkondisikan rem dan gas, agar saat di belokan gas harus on biar tidak jatuh, dan rem pun harus siap ditekan bila gas terlalu kencang.
jam 10.00 saya datang kembali ke Polres Pemalang, dan bertemu asisten polisi kembali, dan beliau memberitahu untuk menunggu Pak Polisi pengetes ujian praktik, setelah beberapa menit kemudian, datanglah yang ditunggu-tunggu.
"Ayo, mas sudah siap?" tanya Pak Polisi.
"Siap, Pak!" saya siap dan agak dag dig dug ser.
Diberi kesempatan 2 kali juga, pertama, saya menyenggol tiang di belokan kiri. saya merasa tidak yakin bakal bisa melewati ujian ini hiks. kedua, saya senang karena dari awal sampai akhir, saya bisa melalui tanpa menyenggol tiang baik putaran ke kanan, ke kiri, ke kiri siku-siku. Tetapi, Pak Polisi tidak meluluskan saya, apppaaah!! katanya, start awal sangat pelan tidak sampai 30 km/jam. saya sedik putus asa, tapi Pak Polisi meyakinkan, ayo tes sekali lagi kamu pasti bisa, diberikan kesempatan yang ketiga. dan puji Tuhan, saat start di awal bisa mencapai 30 km/jam dan dapat melewati rintangan-rintangan.
Kemudian Pak Polisi meluluskan saya, yeaaay, dan saya diminta untuk menulis nomor hp dan diminta sim c lama yang expired. lalu diberikan formulir untuk di bawa ke loket BRI yang ada di gedung Polres. Saya jalan menuju ke loket dan membayar 100 ribu, lalu formulir beserta kwitansinya diserahkan ke loket pembuatan sim. Di sana saya menunggu beberapa menit saja, dan akhirnya dapat juga SIM C baru saya.
Dana yang dikelurkan untuk membuat sim c baru di Pemalang
Tes Psikologi Rp. 120.000
Tes Kesehatan Rp. 75.000
Bank BRI Rp. 100.000
Total : Rp. 295.000
Belum ada tanggapan untuk "Membuat SIM C Baru di Pemalang 2025"
Posting Komentar