Perjalanan pergi |
Hari Senin saya dapat sms dari teman dia mengajak untuk jadi tour guidenya ke Bandung. Dia punya adik yang akan mengikuti tes
SBMPTN atau tes ujian menuju perguruan tinggi negeri. Lumayan bila lulus kan
biaya pendidikannya agak murah dan perguruan tinggi negeri itu merupakan idaman
seluruh anak-anak lulusan SMA sederajat yang ingin kuliah di Indonesia hehe.
Sayang sekali saat dimana hari tes itu bentrok dengan job
saya, saya pikir-pikir dulu antara saya ninggalin job yang wajib atau ikut ke
Bandung tuk berpetualang. Pikiran saya akhirnya bulat waktu hari H saya
langsung menyatakan kesiapan tuk jadi tour guide.
Hati berkata bila
berpetualang saya tidak bisa nolak apalagi teman meminta tolong kepada saya
pasti saya tolong kok walau job wajib saya tinggalkan, tenang saya tidak
membiarkan job wajib saya terbengkalai saya tahu diri kok saya bertanggung
jawab dengan meminta pengganti saya tuk mengerjakan job saya, selesai sudah!
Pukul satu siang kami bertiga berangkat menaiki mobil
chevrolet, Aziz. Saya duduk di depan dengan Aziz yang sekalian
yang nyetir dan adiknya duduk di belakang. Duduk di belakang agar konsentrasi
mengerjakan soal-soal tes hehe.
Kami masuk ke pintu tol Cikedung, Indramayu. Teman saya Aziz
meminta ke tol karena agar lebih cepat tanpa hambatan macet walau lebih jauh
jaraknya. Tiba di tol Cikopo kami langsung membayar tol dari Cikedung-Cikopo
IDR 55.000. kami lanjutkan menuju Cikopo-Pasteur, kami mengalami kesialan saat
itu, kami kebablasan tidak melewati pintu masuk tol tujuan Bandung. Di tol
tidak bisa balik arah, so kami selesaikan sampai keluar pintu tol. Setelah
membayar kemudian kami masuk kembali ke tol Cikopo.
Dan kesialan tersebut tidak berhenti disitu saja, kami salah
masuk pintu tol. Kami masuk pintu yang otomatis sehingga antrian di belakang
kami menunggu sampai membunyikan klakson. Untung sang petugas langsung turun
dari kursinya dan memberikan kartu masuk tol. # tepuk dada
Saat sampai di tol Pasteur kami bayar dari Cikopo-Pasteur
tidak lebih dari 50rb kalo tidak salah. Tiba di Bandung saat maghrib tiba.
Sialnya lagi, saat di pasteur temanku Aziz belum mengisi bensin, di saat-saat
macet pula, kami berdoa mudah-mudahan tidak sampai kehabisan di tengah jalan,
apa kata pengendara lain bila kami kehabisan bensin ditengah jalan saat macet,
pasti pengendara lain akan memaki-maki kami.
Syukurlah di depan ada SPBU, kami langsung menuju kesana,
dan disini kami sial lagi, mobil saat masuk salah arah ke SPBU, akhirnya kami
memundurkan mobil dengan merepotkan mobil yang sedang mengantri di belakang
mobil kami ckckck.
Selesai mengisi bensin sampai full, kami langsung mencari
sekolah dimana tes SBMPTN di selenggarakan, bagi saya mudah mencari tempatnya
dari google map, tapi jalanan di Bandung kan banyak yang satu arah, arah pergi
belum tentu sama dengan arah pulang. Santai saja saya sudah sering melewati
jalan ini sambil melihat GPS eheh.
Lokasi berada di SMPN 1 Bandung di jalan Ksatriaan. Nah saat
masuk ke jalan tersebut kami kebablasan lagi, jalan tersebut satu arah jadi
tidak bisa balik putar haluan. Kami mencari jalan tikus agar bisa masuk kembali
ke jalan yang tadi, melewati jalan yang kecil akhirnya kami kembali ke jalan
tersebut, kami tidak cepat-cepat mengendarai mobil tapi kami pelankan laju
mobilnya. Tadaa akhirnya sekolah yang dituju sudah nampak. Satu misi sudah
berhasil hore!
Teman saya tanpa pikir panjang mencari hotel yang dekat
dengan sekolah tersebut. Sebelumnya saya menyarankan untuk menginap di rumah
saya tapi sangat jauh memang memerlukan waktu lebih dari 1 jam. Diurungkanlah
niat tersebut dan ketemulah di seberang jalan ada penginapan Summerbird Bed and Brasserie gitu namanya. Misi terakhir berhasil hore!
Esok harinya adik Aziz mengikuti tes dari pukul 07.00 sampai
selesai. Dia tiba ke kamar pukul 12.00 siang. 5 jam total entah disananya ada
pengumuman sampai 5 jam segala, kasian sepertinya otaknya sudah panas setelah
menyelesaikan ujian tulis.
Saat itu juga kami langsung check out dari penginapan. Dan
langsung mencari makanan khas Bandung. Kuliner ready!! Yang pertama kami menuju
Batagor Sukajadi beralamat tepat di seberang dari jalan kesatriaan, tapi tetap
mobil kami harus memutar dulu karena jalan satu arah. Setelah memutar melalui
jalan Padjajaran, Cicendo, Kebonjati sampai lah di jalan Pasir kaliki tempat batagor
berada.
Batagor Kuah |
Take a photo dari Jalan Pasirkaliki |
Rasa batagor yang mantap kenyal-kenyal goyang dilidah
pokoknya nendang deh. Saya memilih batagor basah alias berkuah sedang Aziz dan
adiknya Batagor kering. Selain enak, nendang, pecah dan istilah lainnya juga
bikin kenyang adik Aziz haha.
Untuk harganya ya bisa dibilang rasa sesuai dengan harganya
dan juga jangan salah batagor Sukajadi pun sudah terkenal. Satu porsi kami
dihargai 33ribu dikali 3 jadi lumayan mengeluarkan satu lembar merah.
Menu Batagor Sukajadi |
Selesai dari batagor Sukajadi kami lanjutkan ke Durian Sawunggalih dekat
taman sari. Saat kami menuju kesana kami susah sekali mendapat tempat parkir.
Saat kami masuk ke TKP malah belum buka, sial lagi deh. Kemudian mencari lagi
minuman yang terkenal apa namanya saya lupa hanya Aziz yang tahu, terletak di
Cisangkuy eh ternyata kena macet terus dan sulit menuju kesana karena jalan satu arah.
Begitu banyak kekecewaan kami langsung bertolak untuk pulang
kembali ke Indramayu karena waktu sudah hampir sore. Saat di Subang kami
langsung kuliner di warung pinggiran dekat kebut teh. Kami memesan sate kelinci
masing-masing 10 tusuk dan juga nasi kucing. Sebelum menyantap sate kami minum
jahe hangat yang menghangatkan tubuh dan pesanan terakhir pisang keju.
Saat kami makan sate 10 tusuk dan nasi kucing, kami terasa
kenyang dan pisang keju dibungkus saja. Saat selesai makan akhirnya kami
menyelesaikan administrasi seluruh makanan yang kami pesan bertiga total dua
lembar merah dikurang empat ribu, Wow lumayan juga ya
Sate kelinci dan Nasi Kucing ( binatang semua ya) |
Setelah itu, kami bertolak kembali alhamdulillah kami masih
selamat sampai tulisan ini ditulis. Pengalaman ini sangat berharga bagi saya
dan teman saya, semoga di kemudian hari sial itu tidak terulang lagi pastinya.
Walau banyak ketidaktahuan justru dari ketidaktahuan kami menjadikan suatu
pengalaman yang berharga yang kami bagi untuk sobat-sobat semua.
Perjalanan pulang |
pengen jadi tour guide tapi bingung mau mulai dari mana
BalasHapusSaya mah guide-guide-an hehe
Hapus