Perjalanan di malam hari |
Naik motor matic Mio bertiga, well dempet-dempetan. dari Patrol pukul 17.00 sampai di Pasar Rebo pukul 23.00 wow lama sekali we spent 6 hours. Maklum, dalam perjalanan tersebut 2 kali diberi musibah ban bocor sampai 2 kali yang pertama di jalan antara Cikampek-Karawang dan yang kedua di antara Karawang-Cikarang.
Saat ban bocor di jalan menuju ke Karawang kami merasakan motor agak oleng. Kami menepikan motor ke pinggir aspal dan ternyata memang kempes, waktu itu menunjukkan pukul 20.00 saya yang mendorong mencari bengkel motor yang masih buka. Pikiran saat itu agak sedikit prihatin soalnya pengalaman dulu waktu itu sampai bocor dua kali saat pulang ke Bandung. Ini yang bikin agak trauma tapi saya tetap optimis pasti ada yang buka.
Saat beberapa meter ke depan ada tanda ban besar dengan tulisan putih, wah itu sepertinya ada tambal ban. Weitss tambal bannya tutup hmmm. Kami terus berjalan mendorong motor menyusuri aspal, bila di pinggir aspal atau di tanah pastinya memerlukan tenaga ekstra untuk mendorong motor. Sampailah kami di tempat bengkel yang masih buka, sekitar 200 meter perjalanan kami dari tempat ban motor kami bocor menuju bengkel yang masih buka. Lumayan peluh di sekujur tubuh keluar walau udara malam itu dingin.
Motor sudah di tambal kami, berniat saat sebelum ke Karawang kami disarankan lewat jalur kota Karawang karena bila malam tidak ada kemacetan sedang bila melewati lingkar luar Karawang jalanannya banyak yang hancur dan minim penerangan pula. Kami cari aman kami pilih ke kota saja. Terbukti jalanan mulus dan tanpa macet.
Saat melewati kota Karawang, motor kami agak oleng, waduh sepertinya ada yang tak beres. Kami menepi ke pinggir aspal dan benar saja ban motor belakang bocor kembali. Kami mendorong motor kembali sekitar pukul 21.00 tepatnya di jalan Lemah Abang, jalan antara Karawang Cikarang. Kami mendorong motor tidam di aspal tapi di sisi jalan yang beralaskan tembok selokan memanjang sepanjang jalan. Untungnya bengkel dari tempat ban kami bocor lumayan dekat sekitar 50 meter tapi lumayan juga peluh keluar juga.
Di tempat ini kami agak horor juga bagi saya sih horor. Saat mendorong motor kami melewati sebuah bangunan seperti warung dengan lampu warna-warni dan seorang perempuan berbaju seksi yang sedang asyik main hp. Kami tetap fokus ke depan saja.
Tiba sampai di bengkel dan meminta ke tukang bengkel untuk memeriksa ban dalamnya. Ternyata ban bocor akibat tambalan ban pertama yang tidak bagus, dari tambalan yang tidak masak cuma sekedarnya padahal haknya sudah kami bayar 15ribu hmm. Nah, di bengkel kedua ini kami berdiskusi antara di tambal kembali atau ganti ban. Kami setuju ganti ban saja karena perjalanan masih jauh. Tukang bengkel meminta 50rb untuk ban dalam, kami setujui saja, mungkin harga asli ban luar tersebut tidak sampai 50rb. Tapi tidak apa-apa mungkin sudah malam alasannya.
Sebetulnya dipinggir bengkel tersebut ada warung remang-remangnya lho. Kalo niat sih kami ingin dipijit, saat itu kan lumayan pegal-pegal, tapi itu bukan untuk pijat yang menyehatkan jadi kami urungkan saja. Setelah ban dipasang kami lanjutkan kembali perjalanan, alhamdulillah kami sampai tujuan dengan selamat dan bebas dari bocor-bocoran. Kami tiba di Cililitan pukul 23.00
Terimakasih kepada ketua Kompaz ketua yang mengakat dirinya sebagai ketua memilih saya sebagai wakilnya haha lucu. Kompaz yaitu komunitas pelesiran kami-kami ini hha. (28/01/17)
Belum ada tanggapan untuk "Motor-Motoran Malam dari Patrol ke Jakarta"
Posting Komentar