Pengalaman Bikin SIM C di Soreang

 Pengalaman saya bikin bikin SIM C di Ibukotanya Kab. Bandung sekitar bulan Mei 2015, saya bareng abang saya ke polres dari Nagreg naik motor berdua. Pagi-pagi kita berangkatnya biar tidak kena macet saat melewati kota bandung, saya sampai ke Polres sekitar jam 10 pagi, parkirin motor di depan da langsung ke depan polres disitu saya cek kesehatan. Lokasi cek kesehatannya ada di seberang jalan di depan Polres.


Nah, Foto copy KTP 1 lembar kita tusuk di paku yang telah disediakan di sekitar meja petugas setelah itu kita duduk-duduk aja nunggu dipanggil. Mata dan telingan harus dipasang ya gan jangan melamun soalnya kalau kelewat nanti agan bakal lama lagi ngantrinya.

Saat tiba panggilan saya langsung bergegas ke dalam ya untuk cek kesehatan. Cek kesehatannya seperti ini: Cek mata disini kayak cek buta warna disuruh sebutin abjad apa yang di buku, ditanya golongan darah kalau belum tahu disitu bisa langsung di cek dengan membayar 15rb, ditanya tinggi dan berat badan kalu tidak tau disitu ada alat ukur tinggi dan timbangan, selesai sudah cek kesehatan dan langsung bayar 25rb ke petugasnya. Saya dikasih kertas hasil cek kesehatan dan disuruh ke dalam polres.

Di dalam kita kita serahin hasil kesehatan nanti kita di suruh isi formulir dan cap jari, dari jempol sampai kelingking semua ambil bagian nanti ada petugasnya kok yang ngecapin jari kita ke kertas, kita tinggal ikutin tangan petugas aja terserah dia mau apa. Selesai ngecap dan isi formulir langsung kita serahin map kita ke petugas dan bayar uang 5rb, kita diarahkan ke tempat ujian teori SIM C disana kita ngantri untuk tes ujian teori , perasaan deg degan gan hadeuh.... kayak ujian hidup kita di uji disini, disini saya berdoa ingat Tuhan ingat jauhnya perjuangan saya kesini kalau gagal ya tambah capek lagi harus bolak balik L.

Saat tiba panggilan sekitar 20 orang masuk salah satunya saya gan, kita duduk perkursi yang telah disediakan, Pak Polisi memberi arahan, di kursi ada 4 tombol. 3 tombol untuk pilihan A B C dan yang satunya untuk Undo( ubah jawaban), dan soal-soal ada di papan tulis depan pakai proyektor gitu, papan dibagi 2 soal gan, di sebelah kiri soal tipe A dan di sebelah kanan soal tipe B, nah lo! Yang mau nyontek gimana? Gak bisa lirik kanan dan kiri soalnya kanan kiri kita beda tipe soalnya. Biar gak nyesel belajar dulu di rumah browsing di intrnet dan juga liat sekitar Polres banyak gambar rambu-rambu siapa tau ada dalam soal ujian teori, dan emang ada kok hehe

Ujian Teori akan segera dimulai jreng jreng. Konsentrasi mata fokus ke depan jangan berkedip nanti klo berkedip soalnya hilang loh! Haha gak hilang kok, soal demi soal sudah dilalui, satu soal 1 menit sepertinya masih kurang, soal pertama saya kelewat gan soalnya gak tau nervous jd gk kepencet, saya aja yang gk mencet dari 20 orang, nah untuk no.2 saya pijit keras gan biar kejawab gak kaya soal no. 1. Setelah 30 menit selesai. Komputer secara otomatis mengumumkan siapa yang LULUS dan siapa yang TIDAK LULUS, nilai yang di bawah KKM maka dia harus mengulang, nilai paling rendah minimal banget 60%  yaitu bisa menjawab sebanyak 18 soal dari 30 soal. 

Lanjut ke hasil yang tadi mata saya mencari nama saya sendiri gan dengan perasaan cemas dan nervous dan akhirnya saya menemukan nama saya dengan nilai 67% alhamdulillah sujud syukur saya bisa menuntaskan tahap pertama, saya betul 20 soal dan salah 10 soal. Yang lulus sebanyak 8 orang dan kami yang lulus di arahkan ke TES PRAKTIK, yang tidak lulus mereka membawa map untuk dibawa pulang, mereka menunggu 2 pekan lagi untuk ujian teori kembali.

Sumber: Youtube
Saat melihat arena tes ujian praktik banyak mata memandang ke arah kontestan UJIAN PRAKTIK motor yang melewati jalan yang zigzag atau berliuk-liuk, setelah itu berjalan ke track angka delapan dan yang terakhir track huruf U, merinding juga ya melihat banyak mata yang menonton seandainya kita yang jadi kontestannya, masya allah merinding. Kita yang sudah lulus langsung ngasih map ke petugas ujian paktik, satu persatu dipanggil, yang saya heran ya tracknya sempit dan kecil, ada 2 pilihan motor yaitu matic dan bebek, tidak ada yang memakai motor sendiri semuanya pakai motor yang sudah disediakan petugas. Dan saya amati dari pagi sampai siang yang lulus Cuma ada sekitar 4 orang, laki-laki semua yang lulus praktik kalau perempuan gagal semua, dan saya pada sesi ini GAGAL sungguh sedih memang, jangankan perempuan saya aja yang laki-laki gagal L dan saya diberi waktu 1 pekan kembali lagi ke polres.

Singkat cerita, untuk tes yang kedua saya gagal kembali dan hampir putus asa dan yang ketiga saya akhirnya LULUS. Saya langsung membayar uang 100rb ke teller bank BRI yang letaknya persis di depan lokasi ujian praktek, setelah dari ujian praktik saya diarahkan masuk ke ruangan foto, langsung foto dan mengecek identitas terlebih dahulu agar tidak salah dalam pembuatan simnya, menunggu dan antri waktu sudah siang terik nama saya langsung dipanggil dan petugas menyerahkan sim kepada saya.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat akan membuat SIM

- -Dari rumah sudah makan cukup agar stamina terjaga.
- -Uang untuk pembayaran administrasi dll.
- -Pulpen wajib saat mengisi formulir.
- -Foto copy KTP (2 lembar) saat antri cek kesehatan dan satu lagi di simpan di map saat meyerahkan ke petugas setelah cek kesehatan

      Demikian pengalaman saya membuat SIM C semoga bermanfaat buat agan-agan semua :-)









Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pengalaman Bikin SIM C di Soreang"

Posting Komentar