Anniversary di Lombok

Tanjung Aan

Juni 2013

Hallo PSM Mania!
Kemarin kami bercerita dari Bali. Nah, rencana berikutnya kami esoknya menyeberang ke pulau Lombok.

Berawal dari Bali Kami menyebrang dengan naik kapal penyebrangan dari Padang Bai menuju Lembar yang di tempuh selama 5 jam. Kami naik ke atap kapal dan melihat pemandangan laut di malam hari. Di kapal pun banyak penjual asongan lho. Ibu-ibu pedagang menyediakan kopi panas, pop mie, roti dan snack lain yang ditawarkan ke penumpang.

Setelah melihat pemandangan malam di kapal, sayang cuaca mendung dan jam sudah sudah menunjukkan pkl 00.00 wita. Tibalah hujan akhirnya kami kocar-kacir turun dari atap dan masuk ke tempat penumpang yang ada di bawah. Saat kami hendak duduk ternyata tempat duduk sudah penuh oleh para penumpang lain, mengapa penuh? karena satu deret kursi yang muat untuk 3 orang penumpang di isi oleh seorang penumpang yang terlentang tidur. Kami bingung hendak tidur dimana, jangan kan tidur, duduk saja tidak ada tempat. Jrittttt!

Langit sudah hampir terang, waktu sudah subuh. Kami pun sampai di pelabuhan  Lembar. Kami jalan kaki dari kapal menuju darat. Teman kita sudah kontak dengan teman yang tinggal di Lombok. beberapa saat menunggu akhirnya mobil pick up berwarna putih datang, disini tidak ada angkot yang berbentuk mobil angkot di kota-kota di Jawa, di sini angkotnya ya mobil Pick up.

Tujuan kami adalah ke kota Mataram Timur. Kami tiba di rumah teman kita, Kun Reza pukul 6 pagi. Sesampai di rumah, kami istirahat meneruskan tidur kami yang tertunda di kapal feri tadi. Kami semua tidur pulas bergelimpangan di lantai bagaikan mayat korban perang dunia. Zzzzzz........

Kukuruyuuk.... Ayam berkokok di siang hari. Bangun! Bangun! Mandi bro bau badan bro. belum mandi dari kemaren! Kami mandi bergantian karena kamar mandi yang tersedia cuma ada satu sedang orang yang ada di rumah itu ada sekitar 12 kepala.

Hari Pertama: ke Pantai Senggigi

Semua sudah mandi bagi yang mandi. Kami berangkat menuju Senggigi. Pantai yang berada di timur lombok. Pantai senggigi dimiliki oleh sebuah hotel. Kami pun saat masuk seperti akan menuju hotel, tapi kami masuk lewat pinggir hotel tersebut. Saat masuk ke dalam banyak penjual pernak-pernik yang sudah berderet di pinggir jalanan menuju pantai Senggigi. Kami hanya  menolak halus saja, kami tidak punya uang untuk beli barang tersebut. kami masih memikirkan uang yang ada dalam dompet masih cukup tidak untuk pulang. Nasib backpacker nekad seperti teman kami haha.

Saat tiba di pantai Senggigi, mata kami tidak berkedip selama 5 detik. Wow sekali pokoknya, warna air yang jernih sampai ke permukaan pun tembus pandang. Yuhu. Kami berlari-lari, berenang, dan bermain bola pula. Kemudian kami menelusuri Resort ini ketika makin ke dalam banyak peselancar juga. karena ombak di pantai berikutnya sangat cocok untuk berselancar. Kami menikmati indahnya laut di pantai ini sambil foto-foto.

Kami mendapati seorang turis saja yang sedang berjemur di pantai senggigi ini, selebihnya mereka berada di Resort menikmati jamuan makan sore di kursi-kursi yang ada di Resort tersebut.

Hari kedua: Ke Pemandian di Atas Bukit.

Hari kedua kami pergi ke tempat pemandian yang katanya tempatnya indah dan wow. Kami dari rumah peristirahatan menyewa angkutan kota, kalo ini mobil carry bukan pick up, sepanjang jalan mobil angkot ini mogok mulu. "gimana si pak mogok mulu sampai-sampai kami pun harus mendorongnya. Kami mau cari angkot lain malah marah heehee iya kami akan setia dengan angkot bapak kok sampai kami dorong-dorong begini". Setelah angkot sudah bisa jalan kembali kami di angkot menghabiskan waktu dengan ngobrol atau pun tidur, maklum dari kami masih ada yang kecapekan. setelah satu jam perjalanan, sampailah angkot di tempat tujuan, kami turun dan mulai jalan kaki. Kami menemukan sebuah pura yang nyangkut di pulau lombok. Ternyata ada juga Pura dan orang hindu di Lombok. Ini mungkin untuk orang bali yang sampai ke pulau seberang, auranya mistis beuud. Ada anjing galak pula yang menggonggong auuuuuu!! udah gak usah dimainin takut ngejar nanti.

Guide kami pun selaku teman juga kurang mengenal tempat ini. Tidak tahu kenapa kami tidak jadi sampai ke atas bukit.  kami pun tidak melanjutkan kesana tetapi kami menikmati air sungai yang ada di bawahnya, banyak anak-anak yang berenang, air sungai disini sangat jernih sampai permukaan dasar sungai pun terlihat dari permukaan. Dari pada sudah jauh-jauh kesini mending berenang gratisan di bawah. jebburrrrrrrrr!! kami berenang sampai siang.

Hari ketiga: Ke Gili Trawangan

Ini nih yang ditunggu-tunggu, Gili terawangan cuy! Hari ketiga kami menuju pulau yang terkenal di seluruh mancanegara. Gili(=pulau) di sini ada 3 yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili Terawangan. Kami memilih Terawangan karena pulau ini lebih ramai di antara pulau yang lainnya. Gili yang lainnya untuk orang yang suka snorkling dan orang yang ingin ketenangan jiwa saja. Kami menyebrang ke Gili Terawangan dengan memakai kapal tongkang nelayan yang memuat kurang lebih 40 penumpang mantapppp...ombak lumayan bisa menggoyangkan kapal tongkang ini. Kita hanya berdoa semoga selamat sampai tujuan. Ini merupakan kapal penyebrang komersil yang murah sekali menyebereang kena 16ribu. Bila anda kaya monyet anda cukup naik speedboat saja sekali jalan bisa sampai ratusan ribu, mau?

Menyeberang ke Gili Terawangan
Ketika tiba di daratan Terawangan, kami melihat sepanjang pantai ini banyak para turis sedang berjemur, kasihan para bule berjemur dengan cuaca yang agak mendung. Matahari hanya menampakkan mukanya sedikit-sedikit karena tertutup awan yang berisi air hujan.

Kami disini tidak sampai menginap, kami cukup berpetualang seharian di gili ini. Kami menelusuri dengan masuk ke dalam perkampungan. di dalamnya terdapat bar, kafe, karaoke, bahkan ada ATM di pulau kecil ini disana mayoritas para turis bule yang sedang hang out di kafe-kafe.

Kami melihat suasana di pulau ini seperti bukan di Indonesia, aleasannay banyak bule yang mendiami tempat ini. Syurga bagi orang-orang bule di sini.

Saat waktu sudah siang terdengar azan sedang berkumandang di sebuah mesjid di pulau ini. Toh ternyata ada mesjid juga yak disini. Padahal menurut orang-orang, disini itu tempatnya orang-orang yang ingin berpesta lho dan yang ingin menikmati kebebasan. Di juga tidak ada polisi pula, saking amannya pulau ini

Kita disini bermain di pantai dan ada jasa sewa snorkling, kami menyewa snorkling seharga 40rb luamayan murah kata penyawanya karena jika disewakan ke bule harganya bisa 80rb sampai 100rb. Mungkin penyewa melihat kami terlihat seperti punya uang yang pas-pasan aauuu!!!!!!!

Snorkling
Kami snorkling di pantai ini, saat siang kami menikmati snorkling kami bisa mengarahkan badan kami sesuka kami, tapi pas hari sudah agak sore arus di dalam ari sedang tinggi jadi kadang saat berenang susah di kendalikan karena terbawa arus bawah tadi, Tapi tidak apa-apa kok sudah terbayar oleh keindahan pantai ini. Saat kita berenang pun disuguhi ikan-ikan yang canti seperti nemo, ikan belang-belang seperti blaster gitu deh. Nah, hati-hati ada karang yang tajam bisa melukai kaki kita, kalo pengen aman sewa fin(=sirip kaki). selain kita yang snorkling banyak juga bule yang snorkling bersama kita.
Pemandangan Pantai Gili Terawangan
Mau makan disini? silahkan tapi harganya mahaaaal. Kalo mw makan bawa aja dari rumah atau dari Seberang biar tidak mahal. Sepanjang pantai banyak orang-orang sedang berjemur. kita yang akan jalan-jalan kemana pun pasti mata kita sengaja atau tidak sengaja pasti melihat itu, seneng atau tidak terserah itu pilihan hehe.

Hari sudah sore, kami hampir ketinggalan kapal, alamak.. kapal yang kita naik adalah kapal terakhir di hari itu. Kami berdesakan di dalam, ada yang ngedumel apalah kita cuek saja yang penting sampai kembali ke pelabuhan bangsal. Setelah ini soalnya, Kami akan menuju rumah orangtua Kun Reza di mataram timur, sampai disana bayangannya pasti ada makanan enak dari sang pemilik rumah lho. nyammmmm.....slurrrpppppp

Hari keempat: Air Terjun Sindang Gile (Lombok Utara) dan Pantai Kuta, Tanjung Aan , Mawun (Lombok Selatan)

Disini kami diberi pelayanan yang sangat memuaskan. Kami diberi tumpangan berupa mobil plat merah. mobil minibus ini mengantarkan kami ke air terjun sindang gila. perjalanan dari bawah ke atass lumayan capek di kaki. sebetulnya air terjun menurut kami biasa di banding ke pantai yang luar biasa tapi tidak apa-apa, itung-itung mengenal tempat wisata yang terkenal di Lombok. kami mengeksiskan diri untuk berfoto di sini. sayang foto dari kami entah di mana semoga dari teman-teman kami masih ada yang menyimpan foto di ponsel atau di komputer.

Selanjutnya perjalanan menyisir ke pantai selatan Lombok. Pantai yang mudah di kunjungi pertama yaitu pantai Kuta, Lombok. Pantai Kuta di sini sangat masih alami dan pengunjung di sini agak sedikit dan fasilitasnya pun masih minim. Kami tidak singgah di sini cuma menikmati pemandangan di kuta,

Selanjutnya Kami menuju pantai mawun kami menikmati pemandangan disini. dan lagi-lagi disini sedang sepi ketika kami berhenti di sini banyak anak-anak yang menghampiri kami agar membeli dagangannya berupa kalung lengan, kain songket disini agak risih juga bila mereka mengerubungi kita, seakan-akan mereka meminta tanda tangan kita. tapi akhirnya dari kami tidak diam saja, kami membeli kain songket, kalung, baju dll hitung-hitung bagi-bagi rezeki untuk sesama. Setelah puas di sini kami bertolak ke pantai berikutnya.

Pantai berikutnya yaitu pantai mawun. Kami disini menikmati indahnya matahari terbenam dan sebelumnya kami berenang disini. lumayan pasir putihnya menggoda kami untuk berenang disini. Kami di pantai yang menjadi tujuan akhir di lombok ini kami tidak sia-siakan dengan bersenda gurau, tertawa-tawa dan saling mengusili teman yang tidak ingin berenang

Setelah menikmati sunset di ufuk barat. kami langsung ke tempat istirahat kami di Mataram. Esok harinya kami langsung pamit dan berterima kasih kepada seluruh keluarga besar Kun Reza yang menampung kami disini. Suatu saat nanti kami ingin kembali ke Lombok dengan cara backpacker! See ya


Bukit Senggigi

Pondok Senaru



Beraksi di Pantai Mawun

Berenang di Gili Trawangan







Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Anniversary di Lombok"

Posting Komentar