Selamat hari Jumat lurrr. Anak tahun 90an pasti tidak asing dengan namanya alat komunikasi umum seperti pager, telepon rumah, dan warung telepon. Saya di sini hendak membahas tentang perkembangan alat komunikasi dari wartel sampai kepada aplikasi telepon gratis.
Plang wartel berdiri kokoh sampai saat ini (2021) |
Wartel pada zamannya tahun 2000an sangat membantu dalam berkomunikasi antara orang tua dengan anak yang saling berjauhan seperti jauh karena pekerjaan atau pun jauh karena sekolah. Pada zaman tersebut tidak ada yang namanya handphone buat masyarakat biasa seperti saya ini hhe.
Untuk berkomunikasi keperluan saya sendiri saat itu harus dari wartel untuk bisa ber telepon dengan orang tua. Di wartel sendiri sudah ada timernya saat kita memulai panggilan. Biasanya bila nomer rumah yang kita telepon tidak aktif kita pun kena duit sekitar 3000 kalau diingat-ingat. Kemudian untuk nelpon 10-20 menit saya harus membayar sekitar 10-15ribuan. Lumayan untuk pengeluaran saat itu ya dibanding sekarang yang sudah tersedia telpon gratis via aplikasi chat yang hanya memerlukan kuota internet saja.
Tahun 2000an wartel masih jadi primadona di setiap wilayah. Membuka wartel pun masih menjanjikan. Bisa memiliki pendapatan yang tidak kalah dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Namun, saat tahun 2003 ke atas masyarakat biasa sudah bisa membeli handphone walaupun masih mahal harganya yang berupa handphone monochrome. Tetapi sejak bermunculan handphone ke kalangan bawah maka wartel pun terancam dari singgasananya. Walau pun saat itu handphone masih bisa mengandalkan komunikasi antar operator atau sesama operator tanpa adanya internet.
Saat belum adanya internet, operator seluler dengan andalannya berupa SMS. Sekali SMS yang saya ingat dulu itu harganya 500 rupiah. Betapa mahalnya ya sekali SMS dari operator seluler. Itu terjadi sekitar tahun 2005 saat itu saya memiliki handphone saat saat ini nokia 3310 hhe.
Berbeda dengan saat ini SMS sudah hampir jarang orang menggunakan krena adanya aplikasi yang gratis. SMS saat ini digunakan hanya untuk keperluan semacam pemberitahuan dari operator seluler dan untuk keperluan keamanan smartphone atau untuk keamanan pada aplikasi Bank selebihnya saat ini orang-orang jarang menggunakan SMS dan lebih menikmati pesan gratis dari aplikasi gratis seperti whatsapp, TELEGRAM dll.
Segala perubahan zaman kita harus siap hadapi. Selalu update diri dan memiliki inovasi baru setiap perkembangan agar tidak tergilas oleh zaman.
Belum ada tanggapan untuk "Mengingat Warung Yang Mana Bukan Untuk Makan Nasi"
Posting Komentar