Pengalaman Pertama Kali ke Jogja

Tugu Jogja (Source : google)
Bulan Mei ada rencana mengadakan liburan, saya putuskan pilihannya ke Jogja sebagai destinasi liburan kami, alasannya saya memang belum pernah kesana seumur hidup ini sumpah deh!!! Sedang si adik pernah ke kota ini saat dia masih kecil katanya. Menurut orang-orang, Jogja itu adalah kota tujuan para backpacker pemula, dan biaya hidup di sana pun terjangkau.

Jauh-jauh hari sekitar satu minggu atau H-7 saya sudah memesan tiket kereta Kutojaya selatan jurusan Kutoarjo sekitar Rp. 65.000,00 dan untuk pulangnya memesan tiket kereta Kahuripan Rp. 90.000,00 dengan tujuan Kiaracondong, Bandung dan kereta ini berhenti di stasiun Lempuyangan *pesan tiket jauh jauh hari biar gak kehabisan*.

Backpacker ke Dieng sendirian

FYI: Lempuyangan adalah stasiun yang diperuntukan perhentian kereta kelas ekonomi, sedang kelas bisnis dan eksekutif berhenti di stasiun Tugu atau stasiun Jogjakarta.

03 Mei 2015

Waktu keberangkatan pun telah tiba, saya janjian ketemuan di stasiun Kiaracondong, saya berangkat dari rumah sedangkan adik saya sudah berlibur di Bandung jauh-jauh hari bersama teman-temannya di Bandung.

Tepat pukul 19.00 wib saya janjian dengan adik saya di stasiun Kircon (Kiaracondong), dan adik saya sudah terlebih dahulu sampai di stasiun Kircon, saya sudah tiba di stasiun Kircon dari stasiun Bandung dengan naik KRD Bandung, tiket Bandung-Kircon empat ribu rupiah. Setelah tiba di stasiun Kircon saya tidak mendapati adik saya sampai para penumpang kereta api di stasiun sudah meninggalkan stasiun hmmm. saya masih mencari, "Jangan-jangan dia salah stasiun" saya bicara dalam hati. Maklum dia pun baru pertama ke stasiun ini, akhirnya saya telfon. "di mana neng? Abang sudah di stasiun Kircon, Eneng di mana ya?" kata saya. "Eneng sudah di stasiun juga, Abang!!!!." jawab adik dengan keras. Lho jangan-jangan di ambil orang!!! (sebetulnya menyapanya tidak pake Eneng ya hehe)

Setelah berpikir lama, saya baru tahu kalau stasiun Kircon ini ada 2 pintu, tadi saya turun di pintu selatan, penumpang KRD biasanya turun di pintu selatan dan si adik mungkin menunggu di pintu utara (untuk kls bisnis/eksekutif). So, saya meminta securiti untuk mengizinkan saya agar bisa melewati pintu utara. Hasilnya? saya ditanya bla..bla..bla... dan jawabannya tidak boleh!! setelah ditolak saya legowo saja dan tanpa pikir panjang langsung jalan memutar, lumayan jauh dari pintu selatan ke pintu utara lewat luar stasiun hiks, setiba di stasiun utara, saya melihat si Eneng sedang bingung mencari saya hehe, saya dari belakang mengagetkan si eneng, "Duaaaarrrrr". Dia kesel sudah nunggu lama katanya malah dikerjain, ya sudahlah mengalah saja dan saya diomelin sampe puas hha.

Kereta Kutojaya berangkat pukul 21.00 wib dan setengah jam sebelumnya sudah cek in, diminta identitas KTP beserta tiket kereta di pintu masuk, petugas langsung memberi stempel di tiket kita, setelah selesai cek in kita langsung masuk kereta.

Kereta Kutojaya selatan adalah kereta kelas ekonomi, dari tempat duduk tampak saling berhadapan, di sebelah kanan terdapat 3 kursi saling berhadapan dan di sebelah kiri 2 kursi saling berhadapan.

Jam 21.00 kami meninggalkan Bandung. Kami kebetulan duduk berhadapan dengan orang-orang jawa, kok bisa tahu? Tahulah mereka ngobrol dengan bahasa Jawa. Awal keberangkatan masih ramai dengan obrolan-obrolan, tidak ada pemandangan di luar jendela selain kegelapan malam. Suhu AC yang dingin membuat kita terangsang untuk tidur lebih dini. Zzzzz

04 Mei 2015

Sepanjang malam di kereta api itu kadang bangun kadang tidur gerak sana gerak sini, maklum tidur di posisi duduk sepanjang malam.

Kami sampai di stasiun Kutoarjo pukul 04.30 wib shubuh tetapi saat itu tidak sepi lho, malah banyak yang berlalu lalang di sekitar stasiun ini. Dari kiaracondong sampai Kutoarjo menghabiskan waktu sekitar 7 jam 30 menit.

Saat turun dari kereta di Kutoarjo, kita lanjutkan kembali menaiki kereta Prameks, arah loket karcis Prameks berada di stasiun Kutoarjo agak ke pinggir sebelah kiri, di sana kita ngantri lumayan tidak panjang, mungkin masih shubuh. Harga karcis dari kutoarjo sampai stasiun Tugu Jogja Rp. 10ribu.

Penumpang kereta Prameks ternyata ramah-ramah lho, banyak dari penumpang disini adalah para orang tua atau orang yang sedang pergi bekerja, mereka gampang untuk diajak ngobrol, tanpa kita bertanya pun ada saja yang memulai pertanyaan ke kita, “mau kemana?” “dari mana mas” ya itu pertanyaan yang pernah mereka tanyakan kepada kami.

Kami tiba di stasiun Tugu Jogja sekitar pukul 06.30 wib pagi hari, menginjakkan kaki tuk pertama kali di kota ini adalah pengalaman yang sangat-sangat mendebarkan, di satu sisi kita senang dengan tempat asing ini dan di satu sisi lagi kita bingung banget mau kemana setelah ini super bingung. Pokoknya jangan terlihat bingung oleh orang lain.

Tapi saya tidak ambil pusing seperti itu karena saat di kereta saya sudah searching penyewaan motor di Jogja, saya menemukan penyewaan motor Transmojo hasil googling dengan tarif 60ribu per hari, saya sewa selama 2 hari, kami janjian via sms-an mereka akan megantarkan ke depan St. Tugu, saat bertemu saya langsung menulis nama alamat sesuai identitas, kemudian uang DP diserahkan ke pemilik motor. Terus saya disuruh berfoto bersama motor rental tersebut. .

Selesai serah terima, kami langsung menaruh tas bawaan kami ke motor, dan kami tuk pertama kalinya melewati jalan Malioboro sambil mencari penginapan yang murah. Saya kebingungan takut motor yang saya pakai berhenti di jalan. Masalahnya bahan bakar cuma disisakan untuk sekali jalan aja, so saya langsung buru-buru mencari POM bensin terdekat sambil menghafal jalanan disini.

Setelah tanya-tanya akhirnya bertemu dengan POM bensin, lega rasanya. Kami lanjutkan kemudian mencari penginapan, kami mencari penginapan yang ada di daerah Prawirotaman atau disebut juga kampung turis, letaknya berada di bagian selatan keraton Jogja,

Banyak backpacker asing yang tinggal dan menginap disini, dan saya mendapati penginapan murah di jalan prawirotaman 2, sebelumnya ada cerita tidak mengenakkan hmmm, saya jalan dari prawirotaman 1 saat di tengah-tengah jalan tersebut ada gang, tanpa pikir panjang saya langsung menarik gas dan meluncur menuju gang tersebut, di depan kami ada sekelompok bule sedang jalan di gang tersebut, saya bunyikan klakson motor dan kami pun memberi senyum ke mereka, soalnya mereka lumayan kaget juga, masa ada motor masuk gang sempit ini, ya namanya juga baru pertama kali ke sini, maaf ya mister-mister bikin kaget kalian hehe

Saat keliling di prawirotaman 2, akhirnya kami mendapati penginapan murah di seberang hotel Metro prawirotaman, Harga Rp.100k/malam dan kami pesan dua kamar, saat itu masih pagi tetapi pihak penginapan memperbolehkan untuk langsung menaruh barang-barang kami ke kamar, biasanya peraturan penginapan mengizinkan para pelancong boleh masuk jika sudah pukul 12.00 lho.

Candi Borobudur

Hari pertama di Jogja, kami bergegas langsung tanpa basa-basi tujuan kami adalah candi Borobudur Jreng...jreng...jreng.... kami sudah mengisi bensin 30ribu persiapan untuk jalan-jalan, kami tidak sendiri, kami memakai GPS agar tidak tersesat saat meluncur ke candi terbesar di dunia ini, dengan niat yang tulus, perjalanan jogja menuju candi lumayan jauh huhuhu dan melelahkan juga, tapi karena niat yang kuat akhirnya kami kembali ke jalur yang benar, dalam perjalanan ada plang-plang yang mengarahkan menuju Borobudur. So tanpa GPS pun bisa kok.

Saat perjalanan menuju candi Borobudur ini, kami tanpa sengaja melewati candi Mendut keren juga tapi kalah saing kalah besar dengan Borobudur, memang kalau kita akan ke candi Borobudur pasti melewati candi mendut ini, dan banyak penginapan-penginapan disini saat kami melewati rute ini.

Saat tiba di luar pagar candi kami agak bingung, dimana ya masuknya, ternyata ada warga sekitar yang melambaikan tangan, saya seperti artis sepertinya, Opss ternyata mereka bukan menganggap kita artis tapi mengarahkan kami untuk memarkirkan motor kami ke tempat parkir mereka. Tempat parkirnya ternyata dikelola warga sekitar, kami membayar parkir sebesar lima ribu.

Saat kami masuk melewati pagar candi, banyak yang menjajakan kami sewa payung dan menjajakan air minum tapi kami tolak secara halus karena kami tidak memerlukan payung saat itu, dan kami menuju loket dan membayar tiket masuk Rp. 50ribu, saat kami masuk berjalan sedikit ke dalam, Subhanallah saya langsung shalat eh enggak deng blum tiba waktu sholat hehe, terucap dalam hati, sungguh besar ciptaan-Mu, bersyukur candi ini ada di Indonesia.
Welcome Magelang Indonesia
Suatu kebanggaan bagi saya sebagai orang Indonesia. Kami foto-foto, dan kami menaiki candi ingin langsung ke arupadhatu tingkat tertinggi dari candi ini, sayang banyak larangan yang nempel di candi ini, “dilarang memanjat” “dilarang menginjak” “tidak boleh melewati pagar ini karena masih dalam perbaikan” ya begitu tulisan-tulisan yang ada di candi ini, tapi tidak apa-apa mungkin maksud mereka juga demi kebaikan candi ini juga agar terjaga dari tangan-tangan yang pembuat kerusakan, be posititive Ok!

Kaki dan badan terasa mulai capek, karena perjalanan pakai motor, kami mempercepat jalan di candi ini menuju luar, didapati banyak penjual pernik-pernik atau oleh-oleh disini tapi kami tidak beli apapun disini karena tidak punya uang capek, kami langsung meluncur ke luar candi tuk melanjutkan perjalanan berikutnya.

Saat perjalanan menuju kota Jogja, tiba-tiba hujan mengguyur kami, tepatnya di daerah perbatasan Kab. Sleman-Kota Jogja, maka kami sarankan agar persiapkan jas hujan, rental motor cuma menyediakan 1 jas hujan jadi si Eneng kasian badannya kebasahan, sungguh dia mementingkan saya yang suruh memakai jas hujan agar nyetir motornya tidak hipotemia.

Alun-Alun Kidul

Suasana malam di Alun-Alun Kidul


Setelah beristirahat di penginapan, sorenya kami meluncur ke alun-alun kidul, kami nongkrong, hang out disana sambil melihat mobil-mobil kayuh yang berkelap-kelip sangat indah, kemudian di sisi-sisi jalan banyak angkringan yang siap menyuguhkan makanan-makanan yang disediakan bagi pengunjung dengan harga yang variatif, pohon kembar yang konon bila kita berjalan dengan menutup mata kita dan kita sampai melewati pohon kembar itu maka akan beruntung, pokoknya di alun-alun kidul, dari sore sampai malam sangat ramai oleh para pengunjung.

Kami makan di salah satu angkringan, dengan memesan ayam bakar, es teh manis dan nasi kucing, untuk orang yang lapar seperti saya itu belum mengenyangkan perut saya, maka setelah menghabiskan ayam bakar 1 porsi seharga 30ribu ribu, saya memesan kembali mie rebus 2 bungkus plus telor, untuk harga makanan di angkringan disini agak mahal untuk budget seorang backpacker seperti saya lho.

Jam sudah menunjukan pukul 21.00 kami langsung beranjak menuju penginapan di prawirotaman, sekitar 4 kilo dari alun-alun kidul. Saat sampai di penginapan, pemilik penginapan sudah menutup ruang resepsionis, dan ada petugas yang stand by di ruang tamu yang membukakan pintu sekalian memarkir motor di dalam, ada banyak motor yang di masukkan ke dalam penginapan, kami disarankan untuk tidak mengunci stang agar memudahkan pemilik untuk mengeluarkan motor dari dalam keluar. Rasa letih, penat sudah terbayar dengan melihat keindahan kota ini.

05 Mei 2015

Pantai Parangtritis

Pantai Terkenal dan terdekat dari kota Jogjah (Source : google)

Setelah si Eneng sudah siap, kami langsung menyalakan motor matic dan kami akan menjelajah ke selatan Jogjakarta, ngiung.... ngiung.... dalam perjalanan ke selatan, kami melewati kab. Bantul, parangtritis berada di kab. Bantul kan? Sepertinya iya sih klo tidak salah, mohon koreksi kalo salah, sepanjang jalan kita tidak menemukan jalanan utama yang rusak.

Sungguh saya apresiasi untuk provinsi Jojga, jalanan semua bagus, dari kota ke parangtritis jalannya lurus lurus saja tidak mendapati belokan- belokan, sekali kesana insyallah tidak akan tersesat karena banyak rambu atau plang papan arah yang memberikan arah tujuan kita, jadi jangan takut tersesat ya Sob.

Sesampai di pos menuju parangtritis kami membayar karcis masuk parangtritis sebesar tiga ribu rupiah/orang klo tidak salah pokoknya tidak lebih dari goceng, saat mendekati pantai, banyak orang yang menawarkan parkiran dengan melambaikan tangan, ingat waktu di candi borobudur saya sudah tahu saya bukan artis lagi, itu hanya meyuruh kami tuk menepi ke tempat parkiran mereka, akhirnya kami menepikan motor di tempat mereka. Motor sudah dikunci dan ternyata jarak parkir ke pantai jauh!! kami berjalan ke pantai lumayan jauh, nyesel juga parkir di disini, buat Sobat yang baru seperti saya sebaiknya acuhkan saja jika ada orang yang menawarkan parkir, jalan aja terus dan cari yang terdekat dengan pantai agar kalian selamat dari jalan kaki yang lumayan jauh.

Tadaa, kami berjalan menapaki pasir pantai, pasir pantai disini berwarna hitam tetapi halus, dan ombaknya sangat besar, karena hari itu bukan hari sabtu minggu maka keadaan pantai lumayan sepi, jadi pantai ini seakan milik kita berdua, kami berjalan berdua sambil berpegangan tangan, mengukir nama kita di atas pasir pantai, kami saling kejar kejaran di pantai, tiba-tiba pundak saya dipukul “Abang kenapa bengong?” Yah cuma melamun saja kirain beneran hehe.

Di area pantai ini ada yang menyewakan kuda, menyewakan mobil APV, bener gak sih APV? Itu pokoknya mobil untuk seorang bisa melewati pasir pantai karena bannya besar dan tidak mudah slip. Kami tidak mencoba semua wahana tersebut, kami berteduh di warung yang ada di sekitar pantai, kami membeli es kelapa muda seharga sepuluh ribu rupiah saja, kami menikmati indahnya pantai sambil menikmati kelapa muda, sungguh nikmat apa yang kami rasakan saat itu.

Malam harinya, kami berpetualang ke jalan Malioboro, dari penginapan kami tidak memakai motor rental kami, kami menggunakan jasa becak saja, itung-itung bagi-bagi rezeki, kami bayar 20ribu sesuai nego kami dari prawirotaman sampai ke Malioboro, jalanan Malioboro sungguh ramai oleh para pengunjung, alunan musik tradisonal terdengar di sepanjang jalan ini, kami mencoba duduk-duduk di angkringan dekat rel kereta api, tepatnya dekat dengan stasiun Tugu, kami memesan kopi Jos dan si Eneng memesan kopi susu, kata si Eneng kopi pake arang terasa aneh, kalo saya sih Cuma pengen tau aja gimana rasa kopi jos, arang panas yang dicelupkan ke dalam gelas dan berbunyi JOSSS! Lucu juga namanya, untuk rasa, saya rasa sama saja dengan kopi biasa, yang penting udah mencoba deng biar gak penasaran.

Kami lanjut jalan-jalan lagi dan si Eneng membeli kaos lengan panjang 2 potong berwarna kuning, warna kesuakaan si Eneng, kami juga jalan-jalan ke malioboro Mall disana banyak jual tidak jauh dari baju-baju. Dan saat menghampiri jalan 0 km, tepat di depan gedung BNI, disana banyak makhluk halus bergentayangan, ih sereeemmm...... tetapi mereka narsis-narsis juga, saya ingin mengabadikan foto dengan mereka tapi karena si Eneng bener-bener takut, phobia sepertinya, akhirnya kami tidak jadi foto bersama makhluk halus tersebut.

06 Mei 2015

Ayam sudah berkokok tanda hari sudah pagi, kami bangun, mandi, gosok gigi, di depan kamar sudah tersedia roti dan air teh, wah mantap nih, setelah mandi ganti baju dan sudah siap-siap kembali berpetualang, saya menunggu si eneng yang lumayan lama, saya menunggu di kursi depan sambil minum teh hangat dan makan roti, sambil mendengarkan lagu “Paradise – Cold play” Wow seperti sedang di surga aja hmm.

Ini hari terakhir kami berada di Jogja dan kami tidak sia-siakan 1 hari terakhir ini, pakaian bersih kami sudah bisa diambil, kami melaundry pakaian karena basah-basahan saat pulang dari candi Borobudur saat di daerah perbatasan Sleman, Jogja itu,

Kami bertanya kepada resepsionis “ Mbak klo naik trans Jogja dari sini menuju ke prambanan pakai trans jogja jalur apa?” dan mbak itu menjawab,”waduh toh mas, saya enggak paham soalnya saya kemana-mana naik motor tidak pernah naik trans jogja” dan mbak ini menyarankan naik motor aja, sayang sudah disewa kok didiamakan, iya juga sih, dan akhirnya kami meluncur dengan motor, candi prambanan berada di timur, jadi kami jalan menyusuri timur, lurusannya jalur Jogja-Solo.

Candi Prambanan dan Ratu Boko

Prambanan Temple


Setelah sejam perjalanan, kami tiba di depan pintu candi prambanan, kami masuk dan membayar karcis parkir lima ribu, dan kita disana bisa memilih, mau ke candi prambanan saja atau satu paket dengan ratu boko, karena kami belum mengunjungi kedua-duanya, jadi kami ambil paket candi prambanan dan ratu boko, kami bayar di loket, harganya 50ribu/orang.

Untuk pertama kita menunggu di shuttle, setelah beberapa menit kemudian akhirnya kami diperkenankan naik minibus dan kita meluncur ke arah Ratu Boko, sepanjang jalan kami melihat perkampungan, dan ternyata Ratu Boko berada di selatan candi Prambanan dan terletak di sebuah bukit. Saat di mobil pun kami merasakan jalan yang naik turun, sesampai di Ratu Boko kami berfoto-foto dan istana Ratu Boko ini sangatlah luas.

Pondasi yang tertata rapi tetapi bangunan di atasnya entah kemana, di sini matahari terik, lumayan mengeluarkan keringat juga, di area koplek istana ini ada rumah penduduk juga mereka menjajakan makanan dan minuman, dan yang menjaga warung itu seorang nenek-nenek, kami membeli ari minum dan p**mie dan tidak lupa ada juga pisang, buah kesukaan saya. Setelah puas mengelilingi komplek ini kami langsung turun kembali ke bawah untuk kembali ke shuttle menunggu mobil yang akan menuju ke prambanan.

Di Prambanan kami langsung jalan-jalan dan berfoto-foto, disini pengunjung sangat ramai walaupun bukan hari-hari weekend, candi prambanan ini menjulang tinggi ke atas ada 3 candi yang besar disini dan selebihnya candi-candi berukuran kecil bahkan banyak yang belum tersusun rapi, masih berserakan di tanah. Seperti biasa saat menuju jalan keluar candi banyak pedagang kaos dan pernik-pernik di sepanjang jalan, kami hanya window shopping saja.

Sungguh petualangan yang sangat seru dalam hidup kami, rasa lelah bercampur rasa syukur atas nikmat yang diberikan kepada kami, terimakasih Tuhan, Tanah Indonesia sangat tinggi nilai budaya.

Nenek moyang kita bukanlah orang-orang yang bodoh tetapi orang-orang yang berintelektual serta berbudaya tinggi, Saya bangga menjadi orang Indonesia. Semoga bangsa Indonesia bangun dari tidurnya.

Matahari sudah berada tepat di atas kepala kami menuju penginapan dan kami akan janjian dengan rental motor di St. Lempuyangan. Kami kemas barang-barang dan menyelesaikan administrasi pembayaran penginapan, kami pamit ke resepsionis, suatu saat nanti kami akan kembali ke kota budaya ini.

Tiba di Lempuyangan kami menyerahkan motor yang kami sewa kemudian identitas kami dikembalikan, kami istirahat di peron sambil menunggu kedatangan kereta Kahuripan, setelah kereta datang dan tepat pukul 18.50 kereta berangkat menuju St. Kircon, di perkirakan kereta akan sampai sekitar pkl. 3.30 wib di st. Kircon. “Selamat Tinggal Jogjakartah! sungguh istimewa menginjakkan kaki pertama kali di bumi Jojgakartah! I Miss U...

Motor-motoran keliling Jogja tanpa SIM C
Perkiraan Biaya Backpacker Jogja 3 hari 2 malam

Kircon-Kutoarjo-Tugu=75rb
Lempuyangan-Kircon=90rb
Penginapan 2 malam=200rb
Sewa motor 2 hari = 120rb
Bensin motor= 35rb
Tiket Candi borobudur= 50rb
Prambanan Ratu boko= 50rb

Total budget = 620ribu/orang

*Belum termasuk konsumsi ya

Nih buat jajan Nih buat jajan

Postingan terkait:

18 Tanggapan untuk "Pengalaman Pertama Kali ke Jogja "

  1. Ulasan dan cerita pengalaman perjalanan ke kota Jogja seru banget, juga memberikan informasi kepada para backpackeran yang lain.
    Salam kenal
    Rima

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih dan salam kenal juga

      Hapus
    2. keren mas, ngga bosenin bacanya. saya sambil ketawa hehehe lumaya jd referesi jg.

      Hapus
    3. Makasih hatur nuhun jadi referensi Mbak Win 😀

      Hapus
  2. Mantep nih buat referensi liburan,
    boleh mnta no telp sewa motornya gan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mas Nur. Saya menyewa motor di bawah ini:
      Transmojo Rental
      HP : 081229573335 (WA/SMS)
      www.sewamotordijogja.com

      Hapus
  3. Wah lengkap banget infonya mas. Backpackeran ke jogja memang mantap, tapi kalau 4 hari juga kayanya masih kurang untuk keliling jogja. hehehe. 1 tahun belakangan ini memang banyak obyek wisata di Jogja bermunculan. Next time kalau ke jogja lagi cobain wisata barunya yah.

    PAMITRAN RENTAL MOTOR JOGJA

    WA 085878686610
    Tel : 0274520545
    Jalan mrican baru blok 1 D Yogyakarta
    twitter : @sewamotor20rb

    www.pamitranrentalmotor.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas. Iya gak kapok kok klo ke jogja mah hha

      Hapus
  4. Maaf akan saya delete bila ada komentar berisi link ya Sob.

    BalasHapus
  5. Benar memang Jogja selalu meninggalkan kenangan dan ingin rasanya kembali kesana. Tapi ingat kalau lain kali jalan-jalan ke Jogja sewa mobil sama kami ya ��

    BalasHapus
  6. Good story, jangan lupa visit blog aku juga http://askfijar18.blogspot.co.id/2017/12/liburan-murah-ke-jogja-3hari-2malam.html?m=0

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  9. Mau tanya bang, kalau tiket kereta prameks dari kutoarjo gabisa pesen online?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa pakai kain access sob. Skr semakin mudah tuk pesan online

      Hapus
  10. kebetulan saya warga Yogyakarta dan sangat mengapresiasi tulisan kakak. semangat terus ya kak!

    BalasHapus